Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan mengucapkan Selamat kepada sdr. DR. HANIF FAISOL NUROFIK, S.HUT, M.P. atas dilantiknya sebagai Menteri Lingkungan Hidup Kabinet Merah Putih periode 2024 sampai dengan 2029, semoga amanah dalam mengemban tugas negara.
Hanif Faisol Nurofiq: Dari Hutan Kalimantan hingga Kabinet Negara
Lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, pada 21 Maret 1971, Hanif Faisol Nurofiq tumbuh di lingkungan sederhana yang lekat dengan nilai-nilai kedisiplinan dan cinta terhadap alam. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia kehutanan dan lingkungan, yang kelak akan membentuk jalan hidupnya. Pendidikan dasarnya ia tempuh di SD Negeri Kadipaten 2 Bojonegoro, kemudian melanjutkan ke SMP dan SMA Negeri 1 Bojonegoro. Ketertarikannya terhadap kehutanan membawanya menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, baik untuk jenjang S1 maupun S2. Ia kemudian melengkapi perjalanannya dengan gelar doktor Ilmu Lingkungan dari Universitas Brawijaya, Malang.
Karier Hanif dimulai dari titik yang paling dasar: sebagai staf data di Kalimantan Selatan tahun 1993. Namun, dedikasi dan integritas membawanya naik tangga jabatan dengan cepat. Ia dipercaya menjabat berbagai posisi strategis dalam pengelolaan hutan, mulai dari Kepala Resort Pemangkuan Hutan hingga Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu kontribusi terkenalnya adalah pencetus Gerakan Revolusi Hijau di Kalimantan Selatan, sebuah program yang memobilisasi masyarakat untuk melakukan reboisasi dan rehabilitasi hutan yang rusak.
Dengan reputasi dan prestasinya, Hanif dipercaya untuk menduduki jabatan nasional sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023. Setahun berselang, pada 21 Oktober 2024, ia dilantik menjadi Menteri Lingkungan Hidup dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pelantikannya merupakan pengakuan atas dedikasi panjangnya terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Sebagai menteri, Hanif langsung tancap gas dengan berbagai program prioritas. Salah satu fokus utamanya adalah penanganan sampah, terutama di DKI Jakarta dan Bali. Ia berkomitmen menjadikan Bali sebagai model nasional dalam pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan, dengan menutup TPA open dumping dan mendorong transformasi menuju pengelolaan berbasis ekonomi sirkular. Ia juga dikenal tegas mengirimkan ratusan surat kepada pemda yang belum memenuhi standar pengelolaan TPA.
Hanif Faisol bukan sekadar birokrat, ia adalah teknokrat dengan visi lingkungan yang kuat. Dalam dirinya menyatu semangat hijau Kalimantan dengan keteguhan birokrasi Jawa. Sosoknya merepresentasikan harapan baru bagi arah kebijakan lingkungan Indonesia: berkelanjutan, berkeadilan, dan berpihak pada masa depan.
Comments powered by CComment